Pada setaiap rangkaian kelistrikan pastinya membutuhkan sebuah komponen untuk menghubungkan komponen satu dengan lainya yang ada di dalam system kelistrikan terserbut. Komponen untuk menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam body mobil adalah KABEL. Kabel yang biasanya di gunakan pada mobil/motor biasanya di sebut kabel otomotif. Kabel otomotif atau di sebut juga auto cable merupakan kabel yang memiliki spesifikasi yang di sesuaikan dengan keperluan kendaraan pada umumnya yaitu memiliki tegangan kerja 12/24 DC Volt.
Auto cable mempunyai bahan isolasi yang tahan terhadap suhu panas dan minyak oli. Sehingga tidak menggangu kemampuan untuk melindungi kawar didalamnya. Jika kabel lisrik motor/mobil mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/olim maka bisa menyebabkan korsleting.Gunakanlah auto cable yang sesuai dengan kebutuhan dan pastikan untuk hanya memakai auto cable untuk kendaraan. Kabel ini banyak di temukan pada took aksesoris atau took onderdil otomotif.
Dalam dunia otomotif jenis kabel terbagi menjadi 3 menurut penghantarnya yaitu :
Kalian belum menemukan produk kabel yang sesuai kebutuhan mu? PT. Abba Global Indonesia sebagai authorized distributor Prysmian Cable siap menjadi solusi pertama untuk permasalahan kebutuhan kabel mu. Cek sosmed kita untuk selengkapnya :
Instagram : @ofc.abba
ECU motor atau engine control unit pada motor adalah seperangkat alat yang bekerja sebagai sebuah sistem pengatur dan pengontrol pada mesin kendaraan.
Pada kendaraan bermotor dengan sistem injeksi, terdapat sebuah perangkat yang sering disebut-sebut banyak orang, tetapi masih sangat sedikit yang mengetahuinya. Perangkat tersebut adalah engine control unit, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ECU motor.
Lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan Ecu dan seberapa penting peran perangkat ini bagi kendaraan bermotor, khususnya kendaraan bermotor dengan sistem injeksi? Berikut ulasan terkaitnya sekaligus uraian tentang apa yang akan terjadi bila sistem ini tidak berfungsi dengan sempurna,
Sebelum membahas mengenai fungsi ecu pada kendaraan bermotor dengan sistem injeksi, terlebih dahulu perlu diketahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan engine control unit tersebut. Dengan demikian, akan lebih mudah dan spesifik dalam membahasnya.
Pada intinya, ECU atau engine control unit adalah seperangkat alat yang bekerja sebagai sebuah sistem pengatur dan pengontrol pada kendaraan bermesin. Perangkat ini bisa dikatakan sebagai pusat dari segala kegiatan yang terjadi pada sebuah kendaraan bermotor.
Berkaitan dengan itu, dalam perangkat komputer dikenal dengan istilah CPU yang merupakan pusat pengatur seluruh seluruh kerja komputer. CPU ini akan menerima dan mengolah data-data yang diterima dan kemudian melanjutkan untuk memprosesnya sehingga komputer bisa bekerja.
Baca Juga : Engine Mounting: Fungsi, Jenis, dan Tanda Kerusakannya
Dalam hal ini, ECU memiliki fungsi dan sistem kerja yang hampir sama dengan CPU pada komputer. ECU ini akan menerima semua data dan informasi dari semua sistem pada kendaraan bermotor dan kemudian mengolah semua data dan informasi tersebut.
Selanjutnya, semua data dan informasi yang sudah diterima akan diolah dan diteruskan pada seluruh aktuator yang ada pada kendaraan bermotor. Setelahnya, semua aktuator yang ada akan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, di sini ECU adalah otak dari sebuah kendaraan bermotor.
Karena ECU merupakan otak dari sebuah kendaraan bermotor, maka semua sistem dan perangkat yang ada pada sebuah kendaraan bermotor bekerja sesuai dengan perintah darinya. Semua sistem akan berjalan sesuai dengan perintah berupa sinyal yang diberikan oleh ECU.
Pada kendaraan bermotor, terdapat banyak sekali perangkat yang terhubung dengan ECU. Dengan kata lain, ECU pada kendaraan bermotor bukan hanya terdapat pada satu bagian saja, misalnya pada mesin. Lebih dari itu, komponen ini juga terdapat pada bagian lain dari kendaraan bermotor.
Perangkat ECU ini memiliki banyak sekali kabel yang menghubungkan dengan berbagai komponen yang ada pada kendaraan. Di sini, ECU akan mengatur setiap bagian atau komponen dari kendaraan bermotor tersebut sesuai dengan fungsi dari masing-masing perangkat yang ada.
Misalnya pada bagian kontrol traksi atau mode berkendara, disini fungsi ecu motor adalah untuk membaca perintah yang diberikan sesuai dengan karakter dari kendaraan tersebut. Kemudian, ECU akan mengukur besaran takaran bahan bakar yang akan dialirkan ke silinder.
Dengan cara kerja ini, maka tenaga yang dihasilkan akan sesuai dengan karakter dari kendaraan bermotor tersebut. Jadi, sebesar apapun tarikan gas yang diberikan, tidak akan terjadi spinning atau tenaga berlebihan, karena semua sudah diatur ECU sesuai dengan takaran dan karakter kendaraan.
Bagaimana sebenarnya ecu motor ini bekerja? Hal ini tentu banyak menjadi pertanyaan. Termasuk terkait bagaimana alat ini bisa mengatur setiap komponen atau perangkat yang ada dalam kendaraan bermotor dan bagian kendaraan mana saja yang terhubung dengan sistem ini.
ECU adalah otak dari kendaraan bermotor. Semua sistem yang bekerja pada kendaraan bermotor ini berfungsi sesuai dengan perintah dari ECU. Artinya, semua sistem dan perangkat yang ada pada kendaraan bermotor bekerja sesuai dengan takaran dan porsi yang dibuat oleh ECU.
ECU sendiri bisa memberikan perintah kepada seluruh sistem yang ada pada kendaraan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari setiap komponen yang ada. Data dan informasi yang diterima tersebut kemudian diolah oleh ECU dan dijadikan perintah untuk komponen lain.
Sebagai contoh, pada sistem buka tutup katup pada kendaraan dengan sistem variable valve timing, berapa besar momentum yang dihasilkan oleh komponen tersebut sehingga bisa menghasilkan sistem buka tutup yang pas dan sesuai dengan takaran yang ditentukan, akan ditentukan oleh ECU.
Demikian juga pada kendaraan bermotor dengan sistem injeksi. Pada kendaraan ini terdapat sensor WTS (water temperature sensor) yang mengatur suhu atau temperatur air pendingin. Alat ini juga terhubung dengan ECU yang akan memberikan tegangan berupa sinyal ke WTS.
Tegangan sekitar 5 volt ini nantinya akan diubah oleh sensor WTS berdasarkan suhu yang sesuai dengan temperatur air pendingin. Kemudian, tegangan yang diterima tersebut akan dikembalikan berupa data inputan ECU tentang suhu atau temperatur air pendingin.
Apabila suhu air pendingin sudah terasa panas dan melebihi 80 ° celcius, maka ECU akan memberikan sinyal berupa tegangan yang akan diterima oleh motor kipas. Di sini, motor kipas akan bereaksi dan mulai bekerja untuk menurunkan suhu air pendingin.
Akibat Bila Ecu Motor Bermasalah
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada intinya kerja dari ecu adalah sebagai pusat pengendali dari semua sistem yang ada pada kendaraan bermotor. Sehingga, semua perangkat yang ada pada kendaraan bermotor ini dibawah kendali dari ECU.
Baca Juga : Fungsi dan Mekanisme “Shift Lock” di Mobil Matik
Perangkat ini bukan hanya mengatur satu dari sistem yang ada pada kendaraan bermotor saja, akan tetapi lebih dari satu sistem. Semua sistem yang ada memberikan sinyal pada ECU yang nantinya diolah oleh perangkat ini dan dikirimkan kembali sebagai perintah ke semua perangkat untuk bekerja.
Dengan demikian, maka sistem ini memegang peran penting bagi berjalannya fungsi dari kendaraan bermotor. Apabila alat ini mengalami gangguan atau bermasalah, maka secara otomatis akan mempengaruhi kerja dari semua sistem yang ada pada kendaraan.
Apabila hal ini terjadi, maka ECU tidak bisa menerima data dan informasi dengan sempurna. Dengan demikian, maka perintah yang akan diberikan juga tidak bisa terlaksana dengan sempurna. Akibatnya, semua aktuator dalam kendaraan juga tidak bisa bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya.
Misalnya ketika ECU yang terhubung ke WTS mengalami masalah, maka alat ini tidak akan bisa memberikan sinyal ketika suhu air pendingin sudah mengalami peningkatan. Akibatnya, motor kipas tidak akan menerima perintah untuk bekerja menurunkan suhu atau temperatur dari air pendingin.
Fungsi dari perangkat ini memang sangat penting bagi kendaraan bermotor. Baik bagi kendaraan dengan sistem karburator maupun kendaraan dengan sistem injeksi. Agar semua sistem dalam kendaraan bermotor bisa bekerja dengan maksimal, maka kondisi dari alat ini harus sangat diperhatikan.
Memeriksa kondisi dari ecu motor ini secara berkala perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, apabila terjadi kerusakan pada sistem ini, bisa segera diketahui dan tidak terlambat untuk memperbaikinya di bengkel resmi Suzuki terdekat. Jika terlambat, nantinya bisa berdampak pada timbulnya kerusakan pada bagian lain dari kendaraan Anda.
Kabel IDE memiliki fungsi utama untuk menghubungkan perangkat penyimpanan data seperti hard disk drive dan CD/DVD drive ke motherboard pada komputer desktop. Kabel ini terdiri dari sejumlah kabel konduktor yang diatur dalam urutan tertentu untuk memungkinkan perangkat penyimpanan data berkomunikasi dengan motherboard dan prosesor komputer.
Salah satu fungsi penting dari kabel IDE adalah untuk menghubungkan perangkat penyimpanan data ke motherboard sehingga data yang disimpan dalam perangkat dapat diakses oleh komputer. Ketika kabel IDE terpasang dengan benar, komputer dapat membaca dan menulis data dari dan ke perangkat penyimpanan dengan lancar.
Selain itu, kabel IDE juga memungkinkan perangkat penyimpanan data untuk berfungsi sebagai master atau slave. Ketika sebuah hard disk drive dihubungkan ke kabel IDE, jumper pada hard disk drive harus diatur agar perangkat tersebut berfungsi sebagai master atau slave. Dalam konfigurasi master-slave, hard disk drive master adalah perangkat utama yang terhubung ke motherboard, sementara hard disk drive slave adalah perangkat tambahan yang terhubung ke hard disk drive master.
Kabel IDE juga dapat mempengaruhi kecepatan transfer data antara perangkat penyimpanan data dan motherboard. Meskipun kabel IDE tidak secepat kabel data yang lebih baru seperti SATA, kabel IDE masih mampu mendukung kecepatan transfer data yang cukup untuk penggunaan sehari-hari.
Secara keseluruhan, kabel IDE sangat penting dalam dunia komputer desktop karena mereka memungkinkan perangkat penyimpanan data untuk berfungsi dengan baik. Meskipun kabel data yang lebih baru seperti SATA lebih efisien, kabel IDE tetap menjadi pilihan yang murah dan mudah didapat untuk menghubungkan perangkat penyimpanan data ke motherboard komputer.
kalian belum menemukan produk kabel yang sesuai kebutuhan mu? PT. Abba Global Indonesia sebagai authorized distributor Prysmian Cable siap menjadi solusi pertama untuk permasalahan kebutuhan kabel mu. Cek sosmed kita untuk selengkapnya :
Instagram : @ofc.abba
Halo sob! seperti biasa kita akan membuat seputar aksesoris gadget tentunya. sekarang kita akan mencoba membahas kabel SATA. Tapi apa Kabel SATA itu? Mari kita kupas.
Kabel SATA atau Seriel Advanced Technology Attachment yang merupakan sebuah kabel standar internasional yang digunakan untuk menkoneksikan perangkat didalam PC. Istilah ini sebenarnya merujuk kepada sebuah kabel dan juga koneksi yang sesuai dengan standar internasional. kabel SATA banyak digunakan untuk menghubugkan perangkat seperti CD-ROM harddisk, SSD dan berbagai perangkat lainnya yang akan disambungkan ke komputer melalui motherboard. Lalu seperti apa fungsi Kabel SATA? 1. Menghubungkan HDD ke Motherboard. yang pertama ini sering banget digunakan oleh sebagian orang, pada dasarnya, fungsi kabel ini memang dibantu oleh kabel SATA atau sebagai penghubung antara hard disk ke motherboard. Sebagai informasi kabel ini menggunakan 7 konduktor di mana 4 diantaranya sebagai media transfer data atau line data. Sementara konduktor yang lainnya berperan sebagai penyalur aliran listrik atau line power. Dengan begitu maka bisa menghemat ruang pada casing karena kabel SATA memiliki ukuran yang kecil dan cenderung tipis. Namun sebenarnya tidak seluruh motherboard support dengan kabel SATA. Hal ini bisa terjadi pada saat motherboard maupun hard disk tersebut merupakan keluaran sekarang.
2. Menghubungkan Optical Disk Motherboard Seperti yang kita ketahui kabel SATA merupakan kabel penghubung. Dan Kabel SATA ini bisa juga digunakan untuk menghubungkan optical disk ke motherboard. Perlu kit aketahui juga bahwa sebenarnya ada beberapa macam optical disk seperti CD-ROM yang digunakan untuk membaca compact disk. DVD-ROM yang digunakan untuk membaca DVD dan VCD, CD-RW yang digunakan untuk burning CD. 3. Menghubungkan antara hard disk satu dengan hardisk yang lainnya. Selain itu, fungsi dari kabel SATA ini bukan cuman bisa menghubungkannya hanya kepada motherboard atau optical disk saja. Tapi juga bisa menghubungkan dengan hard disk mempunya kapasitas masing-masing 1 TB. Kemudian jika kita ingin menggabungkan keduanya hingga menjadi satuu dengan memanfaatkan teknik yang disebut dengan RAID. Cara yang harus kita lakukan adalah dengan memindah posisi jumper ke pin lainnya.
4. Menghubungkan Port SATA di HDD ke Port USB misalnya ketika ingin menjadikan HDD komputer menjadi hard disk eksternal. Tapi interface yang ada pada casing menggunakan USB maka cara yang harus dilakukan dengan mengubah SATA menjadi USB. Teknik ini biasanya juga dinamakan SATA2USB. Selain itu kita juga bisa menghubungkan konektor USB yang ada di konverter SATA ke port USB yang ada di Komputer.
Nah itu dia sob, fungsi dari kabel SATA. Jadi buat kamu yangin memilikinya, ayo dari sekarang. Kamu juga bisa dapatin product Vention Indonesia diseluruh marketplace Vention Indonesia yah Sob, kamu juga bisa ikutin update seputar Vention di Instagram dan juga Tiktok, Vention For Your Audio
Pelajari fungsi kabel SATA sebagai penghubung vital antara perangkat penyimpanan dan motherboard komputer. Ketahui kelebihan dan cara penggunaannya.