8 Polisi Sekap Perawat

8 Polisi Sekap Perawat

RADARMEDAN.COM – Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung diserang oleh sekelompok orang sekitar pukul 05.00 WIB, di Jalan Mistar Medan, Minggu (6/11/2022).

“Tadi pagi subuh kami mendapat kabar, sekolompok oknum-oknum gerombolan manusia yang mendantangi Rumah Sakit ini mengganggu dan memukuli adek ini (saksi/korban-red) pegawai medis (perawat) dan ada juga dokter dipukuli,” kata Anggota Komisi A DPRD Sumut Rudy Hermanto dalam video yang diunggah di media sosial.

Politisi PDIP itu menyayangkan pelaku yang diduga mengaku oknum Polri menyerang dan membuat kericuhan, karena di rumah sakit tak boleh tempat keributan.

“Rumah sakit adalah tempat yang tidak boleh dilakukan pernyerangan oleh siapa pun, dalam kondisi perang sekalipun. Tapi, hari ini di kota Medan di Rumah Sakit Bandung, di Jalan Mistar, kota Medan telah terjadi pernyerangan oleh segerombolan oknum yang mengaku aparat,” kata Rudy.

Ia mendesak Kapolri, Kapolda Sumut, Kapolrestabes Medan untuk mengusut tuntas kasus ini. Penganiyaan itu terekam kamera CCTV Rumah Sakit.

“Kami meminta Bapak Kapolri yang sudah berkali-kali mengupayakan polisi sebagai pelayan masyarakat. Bapak Kapolda dengan segala kerendahan hati, Kapolrestabes Medan, Bung Bobby Nasution Wali Kota Medan datang dan saksikan lihat kejadian semua lengkap dengan CCTV, adanya penyerangan sewenang-wenang oleh sekelompok manusia, yang sangat biadab melakukan pemukulan disini kepada petugas dan dokter, semua ada CCTV nya disini,” jelas Rudy.

Salah seorang pegawai RSU Bandung menceritakan kronologinya. Akibat pemukulan itu, saat ini para korban dirawat di RSU tersebut.

“Korban dirawat di ruangan kita, dimana korban sudah mengalami cidera yang cukup berat. Kemudian, kronologi kejadian itu pada jam 5 subuh, tepatnya pada Sholat Subuh, datang gerombolan orang memakai motor atau mobil ke daerah Rumah Sakit Bandung, tiba-tiba datang menghantami pegawai Rumah Sakit Bandung dengan tidak manusiawi, memijak, menendang, memukul, menyepak, itu terjadi tidak dengan hoax, itu terbukti dengan adanya CCTV akan membuktikan itu semua,” kata dia.

Sementara pemilik RSU Bandung dr Meriahta Sitepu yang merupakan Bendahara DPD PDI Perjuangan Sumut mengatakan para pasien sudah ada yang keluar akibat kejadian itu. Ia melihat pelaku mengendarai sepeda motor dan mobil.

“Jadi pada saat itu, saya datang sudah ramai masa, ada dua orang oknum di kereta ingin memukul abang saya yang juga dokter. Saya teriak ini mau dimasa, jangan dipukul, setelah itu mereka lari. Ini tidak manusiawi menginjak-nginjak orang, perawat, dan hampir dibawa,” tegasnya.

Anggota DPRD Sumut Komisi E itu meminta dan memohon kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda segera menindaklanjuti. (SIP)/pe

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 740 0 R/ViewerPreferences 741 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 13 0 R] /MediaBox[ 0 0 595 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ=ÛrÛ8²ï©Ê?ðíHS1M€àmvkks�ñ$ñxcgg§fö�¶dY±,y)Yï×t hѦä*Û$nlô½ yøòn=¿¬/ÖÑ_ÿzør½®/®¦“è�óÕí¿Ïîo§‡'õl¾¬×óÕòðts¾†¢Ÿ§õdz÷·¿E¯Þ¼ŽþóüY'ðS–y%QVeQ)xt7}þì·¢åóg¯Îž?;|Ç"Æ¢³ËçϘl”D,*’¸äYT”e\ÑÙ�lôÓi;ʣޕúî§çÏþEãGg¿<öV÷�çÏz

Surabaya, SERU.co.id – Anggota Unit Reskrim Polsek Karangpilang meringkus delapan pelaku judi online. Mereka yang ditangkap yakni, IS (39), AS (24) ES (31), SHP (25) dan HH (39) warga Surabaya. Sedangkan, tiga tersangka lainnya, NYM (53) warga Jombang yang tinggal di Waru Gunung, RDH (35) warga Bojonegoro, dan LET 4 )warga Warugunung, Karangpilang.

Kapolsek Karangpilang Kompol Risky Fardian, mengatakan, pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang mengetahui aktifitas kelima tersangka bermain judi online secara terang-terangan.

“Bermula dari informasi masyarakat yang melihat aktivitas meresahkan mereka yang bermain judi online di sebuah warung kopi, di kawasan Kedurus, Surabaya,” kata Kompol Risky Fardian, Kapolsek Karang Pilang, Surabaya, Sabtu (16/11/2024).

Lebih jauh diterangkan, setelah mendapat laporan dari masyarakat, petugas berpakaian preman dengan cepat merespons aduan tersebut dengan melakukan pengecekan di lokasi.

“Ternyata benar, ada beberapa orang yang tengah asyik main judi slot dari handphone mereka,” terang Risky.

“Untuk kasus judi online ada lima orang. Barang bukti lima Handphone yang dipakai main judi online slot mahyong,” lanjutnya.

Kelima orang tersebut langsung digelandang ke Mapolsek Karangpilang untuk dilakukan penyelidikan. Hasilnya, penyidik menemukan riwayat setor dan penarikan dari hasil judi online di riwayat rekening mereka.

“Dalam sehari, mereka biasa main mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Bahkan mereka bisa main 4 kali sampai 7 kali dalam seminggu,” ungkapnya.

Dari pengakuan mereka, rata-rata sudah main judi online mulai 6 bulan hingga 1 tahun. Diakui oleh mereka 1 dari 100 persen, rata-rata kemenangan mereka hanya 30 dan kerugiannya sebesar 70 persen.

“Hasil pendalam para pemain judi online ini, dalam sebulan mereka menghabiskan uangnya mulai 1 juta hingga 2 juta. Bahkan mereka ada yang sampai menjual motornya untuk dibuat judi online,” ucap dia.

Sementara itu, salah satu tersangka ES mengaku ketagihan bermain judi online karena tergiur dengan promosi kemenangan yang ada di situs. Bahkan uangnya sekitar Rp 20 juta telah habis untuk berjudi.

“Uangnya dari salah satu pinjol (pinjaman online). Terus ketagihan main karena rasa penasaran pernah lihat kemenangan di situs sampai puluhan juta,” pungkasnya. (iki/ono)